NaZaMWZcMGZ8LGZ7MGxaNGtaLDcsynIkynwbzD1c

We Have A Situation

BLANTERLANDINGv101
3034015059065731839

We Have A Situation

13/07/16

Tadi malam saya nonton film lawas Escape Plan yang dibintangi oleh Sylvester Stallone dan Arnold Swazeneger. Film ini menceritakan kepiawaian tokoh Breslin (Stallone) dalam melarikan diri dari penjara. Di penjara terakhir ternyata Breslin dijebak sehingga nyaris mati karena ternyata penjara terakhir berada di sebuah kapal yang berlabuh di perairan mediteran.
Yang namanya jagoan pasti pada akhirnya akan menang. Demikian juga tokoh Breslin ini. Dibantu Manheim (Swazeneger), yang akhirnya mampu mengundang bala bantuan maka mereka berdua berhasil lolos dari penjara maut tersebut.

Namun saya tidak sedang ingin membahas kehebatan Breslin dan Manheim ini. Ketika pasukan pembebas mulai menyerang ruang kemudi kapal dengan bombardir senapan otomatis, sang nahkoda menelepon kepala penjara dan mengatakan 'We have a situation here'

Sepertinya saya sering mendengar kalimat tersebut dalam film-film action atau perang (Kalau ga percaya silakan perhatikan sendiri deh 😃). Ketika mendapat serangan biasanya sang tokoh (entah itu protagonis atau antagonis) akan menyatakan hal yang sama. Jelas-jelas itu adalah sebuah masalah, namun mereka tidak mengatakan 'We have problem'

Saya yakin sebuah film adalah lukisan dari sebuah kenyataan. Artinya dalam kehidupan sehari-hari bagsa barat sudah terbiasa memaknai masalah sebagai sebuah situasi. Kenapa begitu?  Situasi bersifat NETRAL,  alias tidak berpihak. Tidak untung, juga tidak rugi. Tidak buruk,  namun juga bukan baik.
Bandingkan dengan masalah?  Kata itu saja sudah mengandung kata salah, sangat intimidatif khan?  Boro-boro mau benar, wong katanya saja ada unsur salahnya hehehe.

Coba saja rasakan sendiri perubahan frame  tersebut ketika kita menghadapi sebuah masalah, rasakan saja itu hanyalah sebuah SITUASI. Sebuah situasi bisa dikendalikan. Caranya yaitu dengan memilih respon apa terhadap situasi tadi. Tentukan saja sebanyak mungkin pilihan respon Anda, baru kemudian pilih yang memiliki manfaat terbesar dan risiko terkecil. Dalam NLP,  Teknik ini dikenal sebagai REFRAMING.

Anda paham khan dengan maksud saya ini? Apa, gak paham juga?

Ah, itu sih masalah Anda,  eh ralat SITUASI Anda....!

Tabik
-haridewa-

BLANTERLANDINGv101
Formulir Kontak Whatsapp×
Data Anda
Data Lainnya
Kirim Sekarang